TULUNGAGUNG – Prodi Tadris Bahasa Indonesia UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sukses menggelar workshop kepewaraan dengan tema “ Ganyeng Gumregut Ngrumat Basa Jawa” pada Senin, 30 November 2020. Pembicara yang dihadirkan dalam kegiatan ini yaitu Bagus Wahyu Setyawan, selain memiliki kompetensi dalam bidang kepewaraan beliau juga merupakan dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Workshop ini adalah salah satu kegiatan periodik yang akan dilakukan setiap semester, dan baru dimulai pada tahun ajaran ini. Guna menaati peraturan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus Corona maka kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.
Workshop ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan bahasa Jawa. Sebagai pengguna bahasa Jawa, kita sering tidak menyadari bahwa kondisi masyarakat yang saat ini semakin heterogen memungkinkan terjadinya pergeseran bahasa Jawa. Heterogenitas secara langsung berdampak pada penggunaan bahasa ibu oleh penutur lokal, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan sosial dan budaya. Seiring dengan perubahan dalam lingkungan sosial dan budaya, terjadi pergeseran dalam preferensi penggunaan bahasa, di mana bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lainnya, baik dari dalam maupun luar Nusantara, mulai menggantikan peran yang sebelumnya dimiliki oleh bahasa ibu, seperti bahasa Jawa.
Fenomena ini semakin diperkuat oleh adanya pernikahan campuran, yang menghasilkan penggunaan bahasa baru di lingkungan keluarga, dan secara bertahap berkontribusi pada penggeseran lebih lanjut dari penggunaan bahasa lokal. Oleh karena itu, pentingnya upaya mitigasi kebudayaan dalam menjaga dan melestarikan keberagaman budaya menjadi semakin nyata. Hal ini mencakup partisipasi aktif masyarakat dalam perlindungan budaya dan upaya pelestarian budaya secara aktif melalui berbagai kegiatan yang mendukung keberlangsungan bahasa ibu dan identitas budaya lokal.
Melalui workshop ini diharapkan mampu menyadarkan generasi muda utamanya mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung akan pentingnya melestarikan bahasa Jawa dan memastikan bahwa masuknya budaya baru di tengah-tengah masyarakat Jawa tidak akan menggeser kedudukan bahasa Jawa.