Diklat Kepenyiaran dengan tema “Mengembangkan Keilmuan dan Keprofesian Berkelanjutan”

Perkasa3
Dalam rangka peningkatan keterampilan berbicara, mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Indonesia mengikuti diklat kepenyiaran pada Sabtu, 28 April 2018. Diklat yang bertema “Mengembangkan Keilmuan dan Keprofesian Berkelanjutan” tersebut digelar di Radio Perkasa FM yang berlokasi di Jalan Mayor Sujadi 22 Tulungagung.
Kegiatan diklat tersebut menghadirkan para pemateri yang sudah berpengalaman menggeluti bidang kepenyiaran, yakni para penyiar, reporter, dan redaktur Radio Perkasa, serta tidak ketinggalan, para dosen TBIN yang juga sering mengisi acara di radio, yakni Ibu Siti Zumrotul Maulida dan Bapak Mustofa.
Perkasa2
Berikut uraian singkat mengenai kegiatan diklat kepenyiaran tersebut.
Nama acara: Diklat Kepenyiaran dengan tema “Mengembangkan Keilmuan dan Keprofesian Berkelanjutan”
Waktu (hari/tanggal): Sabtu, 28 April 2018
Pemateri:
1. Ara Sinaga (Host)
2. Amir Fatah (Reporter)
3. Faris Ramadhan (Station Manager)
4. Dra. Siti Zumrotul Maulida (Dosen Prodi TBIN FTIK IAIN Tulungagung)
5. Neneng Cahya (Redaktur Radio Perkasa)
6. Mustofa, S.S., M.Pd. (Dosen Prodi TBIN FTIK IAIN Tulungagung)
Isi materi:
-Materi dari Ibu Maulida, Penyiar dan Kepenyiaran
Membahas seluk beluk profesi yang dapat diambil oleh mahasiswa lulusan Tadris Bahasa Indonesia salah satunya adalah menjadi penyiar. Ibu Maulida juga menjelaskan pengertian penyiar hingga syarat-syarat kepenyiaran.
– Materi dari Amir Fattah, Reporter
Materi yang diberikan terkait beberapa tugas reporter, yaitu meliput berita hingga melaporkannya kepada publik. Selain itu beliau juga menjelaskan syarat menjadi reporter yang baik, proses jurnalis radio, teknik penulisan, tips saat menjadi seorang penyiar radio, dan penggunaan bahasa berita radio.
Perkasa1
– Faris Ramadhan menceritakan beberapa pengalaman yang telah dialami selama menjadi penyiar. Selain itu beliau juga sedikit menguatkan beberapa materi lagi terutama pada materi bahasa yang digunakan dalam berita radio dan teknik penulisannya.
– Neneng Cahya memandu peserta diklat untuk menulis berita singkat.
Kegiatan selama di sana:
Kegiatan Diklat diawali dengan check in peserta. Seusai itu kegiatan dibuka oleh Bapak Mustofa, selaku pengampu mata kuliah Kepenyiaran kemudian dilanjutkan penyampaian materi. Materi yang pertama dari Ibu Maulida kemudian disambung oleh Mas Ara Sinaga sebagai host/moderator saat itu. Materi selanjutnya disampaikan oleh Mas Amir Fattah tentang Reporter.
Setelah penyampaian materi, para peserta diklat ditugaskan untuk praktik menulis berita secara berkelompok dengan dipandu oleh Mbak Neneng Cahya.  Di tengah-tengah  praktik menulis berita kami diberikan waktu untuk ishoma. Setelah itu kami diberikan waktu untuk melanjutkan tulisan berita kami. Setelah semua kelompok selesai, Mbak Neneng menginstruksikan untuk mengumpulkannya.
Tidak sampai menulis saja, kami juga diberikan kesempatan untuk praktik membacakan berita di depan lokasi diklat. Praktik menyiarkan berita ini dilengkapi dengan alat perekam (recording) sehingga kami dapat mendengarkan kembali hasil rekaman praktik pembacaan berita kami.  Setelah semua kelompok praktik kemudian Mbak Neneng dan Mas Faris mengevaluasi hasil diklat dan praktik yang kami lakukan. Mas Faris juga menguatkan kembali materi-materi dan tips agar bisa menjadi penyiar yang baik.
Perkasa4
Setelah praktik dilaksanakan, tim Perkasa FM mengajak kami untuk senam wajah dan senam vokal.  Senam ini dilaksanakan untuk menguatkan mental penyiar, melatih vokal, mengurangi gugup, dan biasanya dilakukan sebelum tampil membawakan berita.
Usai senam, kegiatan ditutup dengan pengumuman peserta terbaik dan berfoto bersama. Sebelum pulang, kami diizinkan untuk mengunjungi pusat produksi perkasa dan beberapa dari kami diizinkan bergabung dengan penyiar saat itu.
(Rini Nur Azizah)