Penggalangan Dana Untuk Korban Gempa di Lombok

Meski kita tidak merasakan langsung betapa paniknya saat gempa terjadi, namun hati kita ikut tersentuh melihat tayangan televisi mengenai gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peristiwa ini juga menyentuh hati para mahasiswa IAIN Tulungagung khususnya Jurusan Tadris Bahasa Indonesia. Mereka melakukan penggalangan dana guna disumbangkan kepada para korban gempa.

.images

Berlokasi di halaman luar kampus IAIN atau berada di pinggir jalan raya, para mahasiswa tampak membawa kardus untuk disodorkan kepada para pengendara. Kardus itu bertuliskan, Solidaritas Korban Gempa Lombok. Aksi ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal, 19 Agustus 2019.Dimulai sekitar pukul depalan pagi.

WhatsApp-Image-2018-08-06-at-07.41.38-600x400

Melihat kerumunan mahasiswa yang membawa kardus, dari kejauhan tampak beberapa mobil memperlambat laju kendaraan dan memasukkan uang kertas ke dalam kardus. Entah berapa rupiah yang mereka msukkan.” Barangkali bukan nominal yang menjadi esensi kegiatan ini tetapi kepedulian kita untuk membantu sesama bangsa. Itu yang lebih penting”, kata salah seorang mahasiswa peserta aksi solidaritas. Terlihat pula pengendara yang hanya melambaikan tangan pertanda mohon maaf tidak ikut mengisi kardus. Para mahasiswa tetap menyambut mereka dengan senyum ramah.

Matahari mulai terik, pertanda hari sudah siang. Tidak terasa aksi ini berjalan lebih dari empat jam.  Para mahasiswa yang menjadi relawan solidaritas gempa Lombok mulai masuk kampus kembali. Mereka beristirahat serta persiapan sholat dhuhur. “ Kita istirahat dulu nanti habis sholat dilanjutkan kembali”, teriak seorang mahasiswa menyeru kepada yang lain. Pemuda itu menyeberang ke utara jalan sambil membawa kardus berisi uang sumbangan.

Rencananya dana yang telah terkumpul akan dikirim melalui rekening pihak pengelola bantuan gempa. Kegiatan sosial ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi para mahasiswa dalam penanggulangan masalah di masyarakat. Dan pihak kampus beserta civitas akademika sangat mendukung gerakan sosial yang mereka lakukan. Bahkan bisa menjadi pemicu aksi solidaritas mahasiswa lain yang selama ini belum berpartisipasi membantu para korban bencana alam.