Semarak Simposium Bulan Bahasa Tadris Bahasa Indonesia UIN SATU Tulungagung

TULUNGAGUNG – Tadris Bahasa Indonesia UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung menggelar Simposium Bulan Bahasa dalam rangka menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda tahun 2021.

Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Senin, 16 September 2021 di Aula Gedung KH Arief Mustaqim lantai 6. Acara dimulai sejak pukul 07.00 WIB pagi dengan menghadirkan Khilma Anis, penulis novel Hati Suhita.

Simposium Bulan Bahasa periode tahun ini mengusung tema ‘Wanita, Cinta dan Literasi.’ Kegiatan ini merupakan ajang pelestarian budaya dan bahasa dalam rangka semangat menggali keilmuan, mempertahankan jiwa sosial dan kebersamaan bagi seluruh mahasiswa TBIN.

Sekilas mengenai sosok penulis Khilma Anis, perempuan kelahiran Jember 4 Oktober 1986 itu merupakan pengasuh Pondok Pesantren Annur Kesilir Wuluhan Jember.

Ibu dari dari dua orang anak itu mengawali belajar menulis sejak duduk dibangku Madrasah Aliyah.

Dalam riwayatnya, dia dipercaya menjadi redaktur majalah ELITE (Majalah siswa-siswi MAN Tambakberas Jombang).

Khilma Anis mengawali pendidikannya di MTs Al Amien Sabrang Ambulu Jember kemudian melanjutkan ke MA Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang.

Wanita kelahiran 38 tahun itu juga merupakan alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengambil konsentrasi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) di Fakultas Dakwah.

Putri dari pasangan K.H. Lukman Yasir, M.Si dan Dra. Hj. Hamidah Sri Winarni, M.Pd.I itu banyak membagikan pengalaman seputar riwayat menulisnya di hadapan para mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia UIN SATU.

Menyinggung soal wanita dalam tema bulan bahasa kali ini, menurut Khilma perempuan dan pemimpin memiliki hubungan yang erat.

Khilma juga menjelaskan konsep kepemimpinan Astabrata, yang merupakan penggalan dari dua kata, yakni Asta dan Brata.

“Asta artinya delapan dan Brata adalah laku, jika delapan laku itu diterapkan dengan baik, maka orang tersebut dapat menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana,” jelasnya.

Dia kemudian menjelaskan secara rinci sifat astabrata yang berjumlah delapan, mulai dari Hambeg Kisma hingga Hambeg Agni dalam filosofi wanita.

Khilma juga menjelaskan tentang kiat-kiat menulis agar memotivasi para mahasiswa yang hadir.

“Seorang penulis harus kreatif, melahirkan sesuatu karya yang baru,” terangnya.

Selain itu, penulis juga dituntut inovatif yakni menciptakan kreasi baru dari penemuan yang sudah ada sebelumnya artinya meningkatkan kualitas terbaik tulisan.