Upacara Hari Santri 2022 di Kampus UIN SATU Tulungagung

Tulungagung – Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) melaksanakan apel dalam rangka peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2022. Digelar di Halaman Gedung PLPT, apel tersebut diikuti oleh segenap pejabat dan karyawan dan sebagian mahasiswa UIN SATU Tulungagung. Berbeda dengan apel dan upacara lainnya, para peserta apel laki-laki mengenakan sarung dan berpeci hitam yang menjadi ciri khas seorang santri.

Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dalam amanatnya selaku inspektur upacara menyampaikan bahwa saat ini ada kurang lebih 36,3 ribu pondok pesantren. Adapun di 36,3 ribu itu terdapat 3,4 juta santri di seluruh Indonesia. Terbesar ada di Jawa dan Madura. Belum lagi yang ada di PTKI yang jumlahnya 700 PTKI dengan jumlah mahasiswa rata-rata seribu mahasiswa. Menurut beliau, hal ini adalah potensi besar bagi bangsa Indonesia.

“Calon-calon ulama, calon-calon kiai dan calon-calon ilmuwan. Jadi pesantren yang dulu calon ulama sekarang plus calon cendekiawan, calon akademisi,” kata Rektor.

Oleh karena itu, menurut beliau, UIN SATU Tulungagung mempunyai kewajiban untuk membentuk karakter yang demikian. Maka dari itu untuk ke depan, UIN SATU Tulungagung tidak hanya ada program studi keagamaan melainkan juga program studi yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Seperti misalnya saat ini masanya teknologi informasi maka UIN SATU Tulungagung harus membuka program studi dalam bidang teknologi informasi maupun sains dan teknologi.

“Itu sebuah keharusan. Begitu juga dalam bidang kesehatan UIN SATU Tulungagung harus membuka program studi kedokteran,” kata Rektor.

Karena menurut beliau, sekarang banyak dokter yang tidak santri yang bisanya hanya menyuntik saja atau menjual obat. Oleh karena itu, UIN SATU Tulungagung mau tidak mau harus membuka fakultas kesehatan atau kedokteran untuk memberikan kontribusinya kepada masyarakat.

Selanjutnya, Rektor juga mengatakan bahwa memberika ulama berkarakter cendekiawan ini tidak mudah. Apalagi karakter mahasiswanya berbeda dengan santri yang ada di pondok pesantren. Maka dari itu, tugas UIN SATU Tulungagung adalah menyantrikan mahasiswa. Hal itu jauh lebih berat daripada memahasiswakan para santri.

“Kalau mau memahasiswaan para santri itu mudah. Cukup dirikan perguruan tinggi di pesantren, tapi menyantrikan mahasiswa itu lebih sulit,” kata Rektor.

Namun begitu, UIN SATU Tulungagung tetap berusaha keras untuk bisa menyantrikan mahasiswa, salah satunya adalah menyelenggarakan kegiatan mengaji madrasah diniah di pagi hari pada hari Senin sampai dengan Kamis sebelum perkuliahan. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa belajar baca tulis Al-Qur’an bahkan ada membaca kitab kuning. Maka dari itu dalam PPBKM kali ini diselenggarakan juga lomba membaca kitab kuning.

Masih menurut Rektor, kewajiban UIN SATU Tulungagung adalah di samping menyantrikan mahasiswa juga mencerdaskan, mengakademikkan para santri yang sebelum ini ada di pondok pesantren. Jadi, kita bisa membentuk ulama yang berakademik dan akademisi yang ulama. Itulah tugas berat yang diemban oleh para dosen. Oleh karena itu, semua dosen terutama dosen mata kuliah nonagama semua wajib belajar agama. Kegiatan tersebut akan dikembalikan sebagaimana sebelum pandemi, yaitu para dosen dan para pegawai jam tujuh pagi sama dengan mahasiswa belajar Al-Qur’an bagi yang belum bisa baca Al-Qur’an.

“Karena itu, bapak ibu sekalian jika dulu para ulama para kiai memberikan nasihat kepada pemerintah kepada negara langsung dilaksanakan maka sekarang kita bentuk para ulama yang nasihatnya itu didengar oleh para pejabat, didengar oleh para masyarakat. Semoga UIN SATU Tulungagung bisa mencetak mahasiswa yang seperti itu dan tenaga pengajar yang sama. Semoga Allah Swt. memberikan rida dan taufik kepada kita bersama,” kata Rektor. Sebelum mengakhiri amanatnya, beliau juga mengingatkan seluruh dosen dan tendik untuk mengisi survei kepuasan dosen dan tendik terhadap manajemen SDM. Pengisian survei tersebut terakhir tanggal 30 Oktober. Beliau mengingatkan bahwa hasil survei ini merupakan kepentingan bersama untuk kemajuan kampus UIN SATU Tulungagung.

Sebelum rangkaian apel Hari Santri diakhiri, Rektor juga membuka Pekan Pengembangan Bakat dan Kreativitas Mahasiswa (PPBKM) UIN SATU Tulungagung tahun 2022 dalam rangka peringatan Hari Santri 2022 yang ditandai dengan mengalungkan secara simbolik ID peserta kepada dua perwakilan peserta.