PUISI

Usai

oleh Isa Asmaul

   ——–kepada semua yang dihidupkan

dan yang tidak setuju dengan strata

 

/1/

nyanyian-nyanyian pedih pukul dua dini hari

kadang seperti jeritan nan panjang; melengking

kemudian menipis dan kembali senyap

kita adalah bagian dari gema yang hilang

atau petikan gitar

satu nada terakhir, sebelum kembali senyap

 

(lampu dimatikan, dan kita berpejam)

seperti nada terakhir sebelum benar-benar redam

semut hitam berdatangan

mengerubungi, membawa kita menuju rumah

 

kita yang menolak tua, menolak usia

 

/2/

seperti pagi yang usai

ketika matahari meninggi

dan kita berjalan serampangan; di pinggiran ratan

menyaksi mereka yang telah selesai

dan menemukan diri, di balik diri

sebuah esensi, yang hanya serupa onderdil

tapi bukan

mereka selesai; bukan kita

tidak seperti kita

 

dan kita tidak pernah selesai

bukan mereka

 

/3/

barangkali kita saling membunuh saja

selayaknya hukum yang kita buat sendiri

bukankah kita sama-sama serigala?

kita dan kita setelah kita

 

yang sebenarnya, ar, kita ini apa?

 

Tulungagung, 27/03/2018